Skip to main content

Featured Post

4 Cara Mencairkan Daging Beku dari Freezer dengan Aman dan Efektif

Menyimpan daging dalam freezer adalah cara paling praktis untuk mempertahankan kesegarannya dalam jangka waktu lama. Namun, ketika daging akan dimasak, proses pencairan atau thawing menjadi langkah penting yang tidak boleh dilakukan sembarangan.  Cara mencairkan daging yang salah dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri, mengubah tekstur daging, dan menurunkan cita rasa. Berikut penjelasan lengkap mengenai empat cara aman dan efektif mencairkan daging beku dari freezer.               Baca juga:  5 Cara Efektif Merawat Tanaman agar Tetap Subur dan Tumbuh Sehat 1. Mencairkan Daging di Kulkas Metode ini merupakan cara paling aman dan direkomendasikan untuk menjaga kualitas daging. Prosesnya memang memakan waktu lebih lama, tetapi suhu dingin di dalam kulkas membuat daging mencair perlahan tanpa membuat bakteri berkembang. Langkah-langkah: Pindahkan daging dari freezer ke rak bawah kulkas agar tidak menetes ke makanan lain. Letakkan daging di w...

Apa Itu Domain Level? Mengenal Pengertian dan Fungsinya

 

(Unsplash/ Swello)

Sehari-hari, kita sering menggunakan di internet untuk beragam keperluan, mulai dari mencari informasi, berbelanja online, berkomunikasi, hingga bekerja. Beberapa aktivitas tersebut tidak bisa lepas dari peranan website. Namun, bagaimana sebuah website bisa ditemukan dengan mudah di internet? Kuncinya ada pada domain. Domain adalah alamat unik yang mengidentifikasi sebuah website di internet, persis seperti alamat rumah di dunia nyata.

Memahami domain bukan hanya sekadar mengetahui namanya, melainkan juga mengenal level domain atau tingkatan domain. Tingkatan ini sangat berguna dalam mengetahui struktur sebuah website, termasuk memengaruhi visibilitas di mesin pencari.

 

Pengertian Domain dan Domain Level

Sebelum membahas lebih jauh tentang tingkatan domain, ada baiknya kita pahami dulu apa itu domain dan mengapa ia begitu penting.

Apa itu Domain?

Secara sederhana, domain adalah nama atau alamat unik yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah situs web di internet. Daripada mengingat serangkaian angka rumit yang disebut alamat IP, domain bisa berguna sebagai nama yang mudah diingat. Contoh domain yang paling sering ditemui adalah google.com, facebook.com, atau detik.com.

Kalau kamu mengetikkan nama domain di browser, sistem yang disebut Domain Name System (DNS) akan menerjemahkan nama domain tersebut menjadi alamat IP yang sesuai. Oleh sebab itu, browser dapat menemukan server tempat website tersebut di-hosting dan menampilkan kontennya. Proses ini terjadi sangat cepat, bahkan tanpa kamu sadari.

Baca juga: Mengenal Digital Declutter, Cara Mengatur Email, Folder, dan Notifikasi


Fungsi Domain dalam Internet

Fungsi domain sangatlah penting dalam internet. Beberapa fungsi utamanya meliputi sebagai berikut.

  • Mempermudah Akses Website

Tanpa domain, kamu harus menghafal alamat IP numerik yang panjang dan sulit diingat untuk setiap website yang ingin dikunjungi. Domain menyederhanakan proses ini, membuatnya lebih mudah untuk pengguna.

  • Branding dan Identitas

Nama domain seringkali menjadi cerminan dari merek atau identitas suatu organisasi, bisnis, atau individu. Domain yang baik akan mudah diingat, relevan dengan konten, dan membangun kredibilitas.

  • Navigasi yang Efisien

Domain memungkinkan pengguna untuk dengan cepat berpindah dari satu website ke website lain hanya dengan mengetikkan nama domainnya.

  • Optimasi Mesin Pencari (SEO)

Nama domain dapat memberikan petunjuk kepada mesin pencari tentang topik atau isi dari sebuah website, yang dapat memengaruhi peringkat pencarian.


Pengertian Domain Level (Tingkatan Domain)

Pexels/ Shkrabaan Thony

Domain level mengacu pada hierarki dalam sistem penamaan domain internet. Domain memiliki struktur bertingkat yang diatur dari yang paling umum hingga yang paling spesifik, dipisahkan oleh titik (.).

Setiap bagian dari domain dipisahkan oleh titik, mewakilkan sebuah level. Semakin ke kanan, levelnya semakin tinggi atau umum, dan semakin ke kiri, levelnya semakin rendah atau spesifik. Pemahaman tentang tingkatan ini sangat penting karena setiap level memiliki peran dan fungsinya masing-masing dalam struktur dan pengelolaan website.

 

Jenis-Jenis Domain Berdasarkan Level

Berdasarkan hierarkinya, domain dapat dibagi menjadi beberapa jenis utama: Top-Level Domain (TLD), Second-Level Domain (SLD), dan Third-Level Domain (Subdomain).

a. Top-Level Domain (TLD)

Top-Level Domain (TLD) adalah bagian paling kanan dari sebuah nama domain. Ini adalah tingkat domain tertinggi dalam hierarki DNS. TLD seringkali menunjukkan jenis organisasi atau lokasi geografis dari sebuah website.

Misalnya, .com sering digunakan untuk situs komersial, sementara .id menunjukkan bahwa situs tersebut berasal dari Indonesia. TLD dikelola oleh Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) melalui organisasi yang disebut Internet Assigned Numbers Authority (IANA).

Contoh: .com, .net, .org, .id

  • .com: Paling umum digunakan untuk situs web komersial.
  • .net: Awalnya ditujukan untuk jaringan (network) atau penyedia layanan internet. Kini banyak digunakan secara umum.
  • .org: Digunakan untuk organisasi (organization), terutama yang bersifat nirlaba.
  • .id: Merupakan Country Code Top-Level Domain (ccTLD) untuk Indonesia.

b. Second-Level Domain (SLD)

Second-Level Domain (SLD) adalah bagian dari nama domain yang terletak di sebelah kiri TLD. Ini adalah nama unik yang dipilih untuk website. SLD adalah bagian yang paling dikenali dari nama domain karena sering mencerminkan nama brand, nama perusahaan, atau kata kunci yang relevan dengan isi website.

Ketika kamu mendaftarkan sebuah domain, kamu sebenarnya memilih SLD dan TLD-nya secara bersamaan. Misalnya, dalam google.com, "google" adalah SLD dan ".com" adalah TLD.

Contoh: google.com, kemenkeu.go.id

  • Dalam google.com, "google" adalah SLD. Ini adalah nama yang dipilih oleh perusahaan Google untuk mengidentifikasi situs web utama mereka.
  • Dalam kemenkeu.go.id, "kemenkeu" adalah SLD. Ini adalah singkatan dari Kementerian Keuangan, menunjukkan pemilik situs web tersebut. Perhatikan bahwa di sini, .go.id berfungsi sebagai kombinasi SLD dan TLD yang spesifik untuk pemerintahan di Indonesia, di mana .go adalah SLD dan .id adalah ccTLD.

c. Third-Level Domain (Subdomain)

Third-Level Domain atau lebih umum dikenal sebagai subdomain, adalah bagian dari nama domain yang terletak di sebelah kiri SLD. Subdomain berfungsi untuk membuat bagian terpisah dari website utama, yang memiliki konten atau fungsi berbeda. Namun, masih terkait erat dengan domain utama.

Kamu dapat membuat subdomain sebanyak yang diperlukan tanpa perlu mendaftarkannya secara terpisah. Mereka didapatkan dari domain utama.

Subdomain sangat berguna untuk mengorganisir konten website yang besar atau untuk tujuan spesifik seperti blog, toko online, atau versi mobile dari situs.

Contoh: mail.google.com, blog.websiteku.my.id

  • Dalam mail.google.com, "mail" adalah subdomain. Ini mengarahkan pengguna ke layanan email Google (Gmail) yang merupakan bagian dari ekosistem Google yang lebih besar. Domain utamanya tetap google.com.
  • Dalam blog.websiteku.my.id, "blog" adalah subdomain. Ini mungkin mengarahkan ke bagian blog dari situs web "websiteku.my.id". Ini memungkinkan pemilik website untuk memisahkan konten blog dari halaman utama situs.

Baca juga: 7 Kesalahan Umum dalam Mendekorasi Rumah dan Cara Menghindarinya 


Kategori TLD

Selain pembagian berdasarkan level, Top-Level Domain (TLD) juga memiliki beberapa kategori berdasarkan tujuan dan penggunaannya.

a. Generic Top-Level Domain (gTLD)

Generic Top-Level Domain (gTLD) adalah jenis TLD yang tidak terikat pada kode negara tertentu dan tersedia untuk penggunaan umum di seluruh dunia.

Generic Top-Level Domain menjadi TLD yang paling dikenal dan paling sering digunakan. Seiring waktu, jumlah gTLD terus bertambah, dengan berbagai gTLD baru yang diperkenalkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan industri.

Contoh: .com, .net, .org

  • .com: Ini adalah gTLD paling populer, awalnya untuk kebutuhan komersial.
  • .net: Awalnya digunakan untuk situs yang berhubungan dengan jaringan.
  • .org: Untuk organisasi, terutama nirlaba.
  • Selain itu, ada juga gTLD lain seperti .info (untuk situs informasi), .biz (untuk bisnis), dan banyak gTLD baru yang lebih spesifik seperti .app, .store, .online, .xyz, dan lain-lain.

b. Country Code Top-Level Domain (ccTLD)

Country Code Top-Level Domain (ccTLD) adalah TLD yang ditetapkan untuk kode negara atau wilayah geografis tertentu. Terdiri dari dua huruf dan dikelola oleh organisasi di negara masing-masing. Penggunaan ccTLD seringkali menandakan bahwa sebuah website ditujukan untuk audiens di negara tersebut, yang dapat membantu dalam optimasi SEO lokal.

Contoh: .id (Indonesia), .jp (Jepang), .uk (Inggris), .de (Jerman), .fr (Prancis), .au (Australia), dan lain-lain.

c. Sponsored Top-Level Domain (sTLD)

Sponsored Top-Level Domain (sTLD) adalah jenis TLD yang digunakan oleh organisasi atau komunitas swasta dengan kriteria yang ketat. Penggunaan sTLD biasanya terbatas pada entitas yang memenuhi persyaratan tertentu yang ditetapkan oleh sponsor.

Contoh: .edu, .gov, .mil

  • .edu: Digunakan oleh institusi pendidikan tinggi terakreditasi (universitas, perguruan tinggi). Contoh: harvard.edu, ugm.ac.id (di Indonesia, ini adalah kombinasi ccTLD dengan SLD "ac" untuk akademik).
  • .gov: Digunakan oleh lembaga pemerintahan (government). Contoh: whitehouse.gov, setneg.go.id (di Indonesia).
  • .mil: Digunakan oleh militer Amerika Serikat. Contoh: navy.mil.
  • Contoh sTLD lain termasuk .aero (untuk industri penerbangan), .coop (untuk koperasi), dan .museum (untuk museum).

 

Fungsi dan Perbedaan Setiap Domain Level

Unsplash/ Lukas Muller

Memahami fungsi dan perbedaan antara TLD, SLD, dan subdomain sangat penting dalam merencanakan struktur website.

  • TLD (Top-Level Domain)

Bertindak sebagai kategori umum atau identifikasi geografis. Ini memberikan gambaran awal kepada pengguna tentang sifat atau lokasi dari website. TLD juga berperan penting dalam pengorganisasian internet secara global.

  • SLD (Second-Level Domain)

Ini adalah identitas inti dari website. SLD adalah nama brand atau nama unik yang dipilih. Fungsinya adalah untuk secara spesifik mengidentifikasi website di antara jutaan website lainnya di bawah TLD yang sama.

  • Subdomain (Third-Level Domain)

Berfungsi untuk menciptakan bagian-bagian terpisah dari website utama, subdomain sering berfungsi untuk mengorganisir konten yang berbeda. Fungsi lainnya yaitu untuk tujuan secara spesifik. Subdomain memungkinkan untuk memiliki struktur website yang lebih terorganisir tanpa perlu membeli domain terpisah untuk setiap bagian.

 

Perbedaan dari Segi Struktur, Penggunaan, dan Kepemilikan

Secara struktur, TLD adalah bagian paling kanan dari sebuah domain, seperti .com atau .id. Penggunaannya adalah untuk mengkategorikan jenis atau lokasi umum sebuah website, memberikan indikasi global atau regional.

Kepemilikannya tidak bisa dibeli individu, melainkan dikelola oleh entitas besar. Fleksibilitasnya terbatas pada daftar TLD yang sudah ditetapkan.

Sementara itu, SLD terletak di sebelah kiri TLD, seperti "google" di google.com. Penggunaannya adalah sebagai identitas inti dan unik dari website.

Ini adalah nama brand atau nama unik yang dipilih. SLD dibeli dan dimiliki oleh individu atau organisasi. Pilihan nama SLD sangat fleksibel, selama belum digunakan oleh orang lain.

Subdomain berada di sebelah kiri SLD, seperti "mail" di mail.google.com. Berfungsi untuk memisahkan bagian atau fungsi spesifik dari website utama.

Subdomain dibuat dan dikelola langsung oleh pemilik SLD dan tidak perlu dibeli terpisah. Keberadaannya menawarkan fleksibilitas tinggi, bisa dibuat sesuai kebutuhan untuk mengelola konten yang berbeda atau fungsionalitas khusus, seperti blog.namawebsite.com atau shop.namawebsite.com.


Baca juga: Website vs Media Sosial, Mana yang Lebih Penting untuk Startup?

 

Pengaruh Domain Level untuk Peringkat Pencarian

Secara umum, gTLD seperti .com dianggap memiliki kredibilitas universal yang tinggi. Sementara itu, ccTLD seperti .id dapat memberikan sinyal kuat kepada mesin pencari bahwa konten kamu relevan untuk audiens di negara tersebut.

Hal ini dapat meningkatkan peringkat di pencarian lokal. Namun, memilih TLD hanya demi keunikan tanpa mempertimbangkan relevansi dan kepercayaan pengguna bisa jadi kurang efektif.

Dulu, menempatkan kata kunci di SLD (misalnya, sepatu-murah.com) sangat membantu SEO. Namun, saat ini, peran ini sudah jauh berkurang. Google lebih fokus pada kualitas konten dan relevansi keseluruhan situs. Meskipun demikian, SLD yang relevan dengan merek atau topik situs masih membantu dalam aspek branding dan kemudahan mengingat.

Mesin pencari terkadang memperlakukan subdomain sebagai entitas yang sedikit terpisah dari domain utama misalnya, blog.websiteku.com.

Ini berarti otoritas dan link equity yang dibangun di subdomain mungkin tidak sepenuhnya diteruskan ke domain utama, atau sebaliknya. Namun, ini bisa berguna jika kamu memiliki konten yang sangat berbeda dari domain utama.

Sementara itu, subfolder misalnya, websiteku.com/blog/ lebih disukai untuk SEO karena mesin pencari cenderung melihatnya sebagai bagian integral dari domain utama.

Ini memungkinkan semua link equity dan otoritas domain terkonsolidasi pada satu domain, yang seringkali menghasilkan peringkat yang lebih baik.

Google sendiri menyatakan bahwa mereka dapat memahami dan mengindeks kedua struktur ini dengan baik, namun preferensi industri cenderung ke subfolder untuk konsolidasi SEO.

Paling penting adalah kepercayaan pengguna. Domain yang terlihat profesional, mudah diingat, dan relevan dengan konten akan lebih mungkin mendapatkan klik dan interaksi, yang secara tidak langsung akan memengaruhi peringkat SEO. Hindari domain yang terlihat spammy atau tidak relevan.

Secara keseluruhan, meskipun domain level memiliki peran dalam SEO, fokus utama harus tetap pada penyediaan konten berkualitas tinggi, pengalaman pengguna yang baik, dan strategi link building yang etis. Domain hanyalah fondasi, konten adalah bangunannya.

 

Kesimpulan

Memahami domain level mulai dari Top-Level Domain (TLD), Second-Level Domain (SLD), hingga Subdomain adalah pengetahuan penting bagi yang ingin memiliki atau mengelola sebuah website. Setiap tingkatan memiliki peran tersendiri dalam struktur dan identifikasi situs web di internet.

TLD berfungsi sebagai penanda kategori atau geografis, memberikan gambaran umum tentang situs. SLD adalah inti dari identitas online, nama unik yang dipilih untuk merek atau proyek.

Sementara itu, subdomain menawarkan fleksibilitas untuk mengorganisir dan memisahkan bagian-bagian tertentu dari website utama, membantu dalam manajemen konten dan pengalaman pengguna.

Pemilihan dan struktur domain yang tepat tidak hanya memengaruhi kemudahan navigasi dan branding, tetapi juga dapat memiliki implikasi terhadap visibilitas situs di mesin pencari.

Dengan pemahaman yang solid tentang konsep-konsep ini, kamu dapat membuat keputusan cerdas dalam membangun dan mengelola kehadiran secara online. Selain itu, cara ini berguna memastikan situs mudah ditemukan dan diingat oleh audiens target.

 


Comments