Search This Blog
Temukan beragam artikel lifestyle, tips dan trik, teknologi, dan finance di sini!
Featured Post
- Get link
- X
- Other Apps
5 Langkah Menyusun Financial Goals yang Realistis
![]() |
| (Pexels.com/ Photo By: Kaboompics.com) |
Tujuan keuangan adalah target yang ingin dicapai melalui perencanaan dan pengelolaan uang. Tujuan ini bisa berupa menabung, membayar utang, membeli barang tertentu, atau mempersiapkan dana untuk keperluan di masa depan.
Supaya tujuan ini tercapai, kamu perlu membuat rencana yang sesuai dengan kemampuan finansial dan kondisi saat ini. Dengan begitu, kamu bisa menghindari kesalahan pengelolaan dan memiliki arah yang jelas dalam mengatur uang.
Banyak orang memiliki keinginan finansial, tetapi tidak semua keinginan tersebut disusun dalam bentuk rencana yang konkret. Padahal, dengan perencanaan yang baik, peluang untuk mencapai tujuan tersebut akan lebih besar.
Penyusunan tujuan yang realistis juga membantu untuk tetap konsisten dalam mengelola keuangan dan membuat keputusan yang lebih tepat dalam pengeluaran maupun investasi.
Berikut lima langkah sederhana untuk menyusun tujuan keuangan yang realistis dan bisa dicapai.
Baca juga: Gaya Japandi Sebagai Tren Dekorasi Simpel dan Elegan yang Patut Dicoba
- Mengetahui kondisi keuangan saat ini
Langkah awal yang harus dilakukan adalah mencatat kondisi keuangan secara menyeluruh. Catat semua sumber pendapatan yang diterima setiap bulan, lalu rinci pengeluaran rutin seperti kebutuhan harian, cicilan, transportasi, dan lainnya.
Jika ada utang, tuliskan jumlah total dan cicilan bulanannya. Bila kamu memiliki tabungan atau aset, cantumkan juga nilai dan bentuknya.
Dengan memahami kondisi finansial saat ini, kamu bisa mengetahui apakah ada ruang untuk menabung, seberapa besar kemampuan untuk menyisihkan uang, serta melihat apakah ada kebocoran anggaran yang bisa dikurangi.
Langkah ini penting sebagai dasar untuk menetapkan tujuan yang masuk akal dan tidak memberatkan. Jika ditemukan pengeluaran tidak penting yang terjadi secara rutin, langkah koreksi bisa langsung dilakukan untuk menyesuaikan perencanaan ke depan.
- Menentukan tujuan secara spesifik dan terukur
![]() |
| Pexels.com/ Photo By: Kaboompics.com |
Setelah memahami situasi keuangan, langkah berikutnya adalah menetapkan tujuan dengan jelas. Hindari membuat tujuan yang terlalu umum seperti ingin lebih hemat atau ingin punya uang lebih banyak.
Sebaiknya, buat tujuan yang bisa dihitung dan memiliki batas waktu yang pasti.
Misalnya, menabung lima juta rupiah dalam waktu lima bulan, atau melunasi utang sebesar tiga juta rupiah dalam tiga bulan. Tujuan seperti ini lebih mudah dipantau kemajuannya dan bisa diukur secara rutin.
Dengan begitu, kamu tahu apakah langkah yang dilakukan sudah sesuai atau perlu diperbaiki.
Tujuan yang spesifik juga membantu dalam menentukan strategi keuangan yang tepat, seperti memilih jenis rekening tabungan atau jenis investasi yang sesuai dengan jangka waktu.
Baca juga: Apa Itu Minimalism 101? Cara Sederhana untuk Menata Hidup
- Memisahkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang
Tujuan keuangan bisa dibagi berdasarkan waktu pencapaiannya. Tujuan jangka pendek biasanya bisa dicapai dalam waktu kurang dari satu tahun.
Contohnya, menabung untuk servis kendaraan, membeli perlengkapan rumah, atau dana darurat kecil. Sementara itu, tujuan jangka panjang membutuhkan waktu lebih lama, seperti mempersiapkan dana pendidikan, membeli rumah, atau dana pensiun.
Dengan memisahkan kedua jenis tujuan ini, kamu bisa menyusun strategi yang lebih tepat. Misalnya, dana jangka pendek bisa disimpan di rekening biasa agar mudah diakses, sedangkan dana jangka panjang bisa ditempatkan di instrumen investasi yang sesuai.
Hal ini juga membantu agar fokus tidak terbagi dan tujuan tetap berjalan sesuai rencana. Pemisahan ini dapat dibuat dalam bentuk daftar, baik secara manual maupun melalui aplikasi pengelola keuangan agar mudah ditinjau.
- Menyisihkan uang secara rutin
Setelah menentukan tujuan, langkah selanjutnya adalah menyisihkan uang secara konsisten setiap bulan. Hitung berapa banyak yang perlu disisihkan agar target bisa tercapai sesuai waktu yang ditentukan.
Misalnya, jika ingin menabung enam juta rupiah dalam enam bulan, maka perlu menyisihkan satu juta rupiah setiap bulan.
Tentukan waktu yang tetap untuk menyisihkan uang, misalnya setiap kali menerima gaji. Sebisa mungkin, lakukan pemisahan ini di awal, bukan di akhir bulan.
Kamu juga bisa menggunakan rekening terpisah agar uang yang ditabung tidak tercampur dengan dana pengeluaran harian. Beberapa bank menyediakan fitur autodebet yang bisa membantu menyimpan uang secara otomatis.
Pilihan lain adalah memanfaatkan fitur pengingat atau aplikasi pencatat keuangan untuk memastikan konsistensi dalam menabung.
- Meninjau ulang dan menyesuaikan rencana jika diperlukan
Situasi keuangan bisa berubah kapan saja, baik karena bertambahnya pemasukan, munculnya pengeluaran baru, atau kondisi lainnya. Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi kembali tujuan keuangan secara berkala, misalnya setiap tiga bulan sekali.
Jika ternyata rencana terlalu berat, kamu bisa menyesuaikan jumlah tabungan bulanan atau memperpanjang waktu pencapaian. Sebaliknya, jika ada dana lebih, kamu bisa mempercepat pencapaian tujuan.
Evaluasi ini membantu agar rencana tetap realistis dan bisa dijalankan tanpa tekanan berlebihan. Proses evaluasi juga bisa dilakukan dengan membandingkan kondisi keuangan saat ini dengan rencana awal agar terlihat apakah masih sesuai atau perlu disesuaikan.
Contoh tujuan keuangan yang umum
![]() |
| Pexels.com/ Photo By: Kaboompics.com |
Beberapa tujuan keuangan yang umum antara lain menyiapkan dana darurat sebesar tiga hingga enam kali pengeluaran bulanan, melunasi seluruh utang konsumtif dalam waktu tertentu, menabung untuk biaya pendidikan anak, atau membeli kendaraan secara tunai.
Tujuan lain yang sering ditemui adalah menyiapkan dana pensiun, memulai usaha kecil, atau membayar uang muka rumah.
Untuk setiap tujuan, perhitungan jumlah dana dan jangka waktunya bisa berbeda, tergantung dari penghasilan dan kebutuhan individu.
Misalnya, menabung tiga juta rupiah dalam enam bulan membutuhkan simpanan sebesar lima ratus ribu rupiah per bulan. Semakin terperinci perhitungan yang dibuat, semakin mudah dalam mengatur strategi pencapaiannya.
Baca juga: Gaya Hidup Tanpa Multitasking untuk Fokus dan Efisiensi
Kesimpulan
Menyusun tujuan keuangan yang realistis membutuhkan pemahaman terhadap kondisi keuangan, penentuan target yang terukur, serta komitmen untuk menyisihkan uang secara rutin. Tidak perlu membuat rencana yang terlalu muluk. Cukup mulai dari yang sederhana dan sesuai kemampuan.
Dengan lima langkah ini, kamu bisa menyusun tujuan yang jelas, membuat rencana yang bisa dijalankan, dan menyesuaikan strategi jika dibutuhkan. Proses ini akan membantu kamu lebih disiplin dalam mengelola keuangan dan mencapai target yang sudah ditetapkan tanpa tekanan yang berlebihan.
Popular Posts
YouTube Perbarui Cara Perhitungan Views di Shorts, Kreator Kini Bisa Dapat Gambaran soal Performa Konten
- Get link
- X
- Other Apps
5 Rutinitas Malam yang Bisa Bikin Tidurmu Lebih Berkualitas
- Get link
- X
- Other Apps



Comments
Post a Comment